Sabtu, 23 Maret 2013

 CARA MELAKUKAN SHARING PRINTER



Setting pada Komputer Host/Server (Komputer yang mempunyai Printer yang kemudian akan di Share).
  1. Buka Start > Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center > Change advance sharing setting (ada disebelah kiri). Kemudian pilih option “Turn on network discovery”, “Turn on file and printer sharing” dan “Turn off password protected sharing
  2. Buka Start > Device and Printers
  3. Klik kanan pada printer yang akan di share
  4. Pilih “Printer Properties”
  5. Pilih tab “Sharing” dan Centang pada opsi “Share this printer
    sharing_printer_win7_1
  6. Masih pada tab Sharing, Klik “Additionel drivers”, agar printer share bisa diakses oleh sistem operasi berbeda (missal Windows XP), maka Centang x64 dan x86
sharing_printer_win7_2
Setting di Komputer Client
  1. Pastikan Komputer Host/Server menyala dan sudah membuat sharing printernya (baca setting komputer host/server diatas), dan pastikan juga Printer dalam keadaan ON
  2. Buka Start > Device and Printers
  3. Pada window Device and Printers, klik “Add a printer” pada menu bagian atas.
    sharing_printer_win7_3
  4. Pilih Add network, wireless, or Bluetooth printer, lalu klik Next.
    sharing_printer_win7_4
  5. Jika komputer, printer, dan jaringan berjalan dengan baik, maka secara otomatis printer akan muncul di daftar
    sharing_printer_win7_5
  6. Pada tahap berikutnya, Klik “Next”, “Next” saja dan “Finish”.

Siklus Akuntansi


Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara umum laporan keuangan yang akan didapatkan di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus menerus dan berulang – ulang. Proses inilah yang disebut dengan siklus akuntansi.

   Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.

Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90).

Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.Mendokumenkan bukti transaksi
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
2. Mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).
3. Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar
Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.
4. Menyusun neraca saldo
Setelah semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut dibuat neraca saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit.
5. Membuat neraca lajur
Neraca lajur terdiri dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Pada dasarnya neraca lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan sekaligus untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.
6. Menyusun ayat jurnal penyesuaian
Laporan keuangan sering kali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian berguna untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dan modal yang sebenarnya. Akun-akun tertentu yaitu akun-akun yang timbul akibat adanya transaksi-transaksi seperti pembayaran di muka, perhitungan fisik persediaan, perubahan kebijaksanaan, penyesuaian non-rutin. Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam jumlah yang sama.
7. Menyusun laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahu buku yang bersangkutan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
8. Menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik
Untuk akuntansi perusahaan kecil, akuntansi biasanya menyamakannya dengan system perusahaan perseorangan dikarenakan penerapannya sama-sama tidak terlalu rumit. Jurnal penutup adalah ayat yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.